Alternatif Metode Pembelajaran Efektif Saat Ini : Pahami Pembelajaran Blended Learning

Photo by PhotoMIX Company: https://www.pexels.com/photo/silver-ipad-on-table-946250/

Belajar sekarang nggak cuma duduk di dalam kelas, lho. Dunia pendidikan dunia mengalami perubahan yang cukup signifikan beberapa tahun ke belakang. Bukan sekadar perkembangan teknologi informasi, adanya pandemi Covid 19 turut memberikan perubahan dalam metode belajar dan mengajar. Salah satu metode belajar yang dikembangkan selama beberapa tahun ke belakang adalah blended learning.

Pengertian Blended Learning

Blended learning adalah metode pembelajaran campuran yang menggabungkan metode pembelajaran langsung (synchronous) dan metode pembelajaran mandiri/tidak langsung yang dapat dilakukan kapan saja (Asynchronous). Metode pembelajaran blended learning dipercaya menjadi solusi terbaik saat pembelajaran PJJ seperti saat ini.

Menurut Allen dan Ure dalam Bonk dan Graham (2006: 4), blended learning adalah :

  1. Kombinasi antara strategi pembelajaran
  2. Kombinasi antara metode pembelajaran
  3. Kombinasi antara online learning dengan pembelajaran tatap muka

Dengan adanya penggabungan berbagai strategi, metode, dan teknik mengajar dalam blended learning diharapkan dapat membantu siswa mencapai target pembelajaran yang telah ditetapkan secara maksimal. Blended learning mempunyai tiga komponen yang terdiri dari online learning, pembelajaran tatap muka, dan belajar mandiri.

Konsep Blended Learning

Konsep blended learning bisa diterapkan pula di perusahaan, yakni melalui pelatihan atau pengembangan kapasitas sumberdaya manusia. Perusahaan atau organisasi yang memiliki pendekatan untuk blended learning sama halnya mengidentifikasi proses mewujudkan tujuan dan sasaran perusahaan. Strategi ini harus melangkah lebih dalam dalam belajar dengan penyesuaian untuk meningkatkan kinerja tim tertentu, seperti layanan pelanggan.

Konsep blended learning dalam program pelatihan menerapkan learning management system (LMS). Blended learning tersebut memadukan model pengajaran secara tatap muka dengan pelatih (Synchronous) dan pembelajaran mandiri (Asynchronous). Pelaksanaan synchoronous pun bisa dilakukan melalui webinar atau video konferensi.

Sistem manajemen pembelajaran (LMS) yang baik akan membantu dua model pembelajaran menjadi pelatihan yang komplet. Naolearn menawarkan beragam fitur pelatihan untuk karyawan dalam proses yang terintegrasi dalam sistem manajemen pembelajaran.

Manfaat Penerapan Blended Learning

1. Menghemat Biaya & Lebih fleksibel

Sudah kita ketahui bahwa biaya pelatihan konvensional secara tatap muka membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Belum lagi biaya akomodasi, biaya makan, dan lain-lain di luar pelatihan itu sendiri.

Photo by cottonbro: https://www.pexels.com/photo/person-putting-coin-in-a-piggy-bank-3943714/

Jika menerapkan blended learning, tentunya pembelajaran menjadi lebih efisien dari segi biaya dan waktu. Instruktur tidak akan mengeluarkan biaya sewa tempat pelatihan karena bisa dilakukan di mana saja, termasuk di kamar atau rumah.

2. Penyampaian Materi Lebih Interaktif

Photo by Charlotte May: https://www.pexels.com/photo/cheerful-multiethnic-women-browsing-smartphone-in-park-5965923/

Konsep blended learning memungkinkan guru menyampaikan materi pelajaran yang disajikan melalui internet dan dibuat sedemikian rupa sehingga lebih menarik dan interaktif agar lebih mendetail dan menarik perhatian siswa. Guru Pintar menjadi lebih kreatif karena dapat merancang media belajar yang bisa digunakan sesuai dengan cara belajar setiap siswa. Contoh media interaktif yang dapat Guru Pintar gunakan adalah video interaktif, podcast, Presentasi menggunakan powerpoint, dan materi dalam format e-book.

3. Meningkatkan Partisipasi Peserta Pelatihan

Beragam media pembelajaran yang digunakan sama halnya mampu meningkatkan partisipasi atau keterlibatan peserta dalam pembelajaran. Media pembelajaran yang digunakan cukup variatif, mulai dari teks, video, dan grafik. Hal tersebut membuat peserta tidak merasa bosan.

4. Lebih Efektif dan Efisien

Setiap peserta pelatihan memiliki karakter dan cara belajar yang berbeda satu sama lain. Ada yang nyaman belajar di pagi hari, sore hari atau bahkan belajar di malam hari sambil bersantai dan mendengarkan musik. Ada juga yang lebih nyaman belajar di tempat kerja, kamar sendiri, di warung kopi atau perjalanan. Dengan begitu, menggunakan metode blended learning ini, peserta pelatihan dapat mengatur sendiri waktu dan tempat belajarnya.

Pembelajaran menggunakan metode blended learning yang dirancang dengan baik tidak hanya dapat membantu peserta pelatihan mencapai target pembelajaran, tetapi juga dapat membentuk peserta pelatihan yang mandiri dan bertanggung jawab.

5. Memudahkan untuk mengukur efektivitas pelatihan

LMS yang diterapkan mampu mengukur efektivitas pelatihan. Hal tersebut terlihat dari adanya daftar kehadiran, laporan kinerja karyawan, siapa yang terlibat aktif dalam pelatihan, bagaimana hasil tes mereka, dan lain-lain. Informasi ini akan membantu Anda menyesuaikan strategi Anda jika tidak cukup tepat sasaran.

Naolearn menyediakan fitur-fitur yang dapat mendukung suksesnya pengembangan blended learning untuk pelatihan di perusahaan Anda. Karena Naolearn dilengkapi dengan fitur-fitur sebagai berikut:

  1. Learn, peserta mempelajari materi pelatihan sesuai dengan kecepatan belajarnya, dan dapat dipelajari sedikit demi sedikit (Bite Sized)
  2. Digest, mencerna apa yang sudah dipelajari dan diserap dalam materi pelatihan
  3. Apply, setiap peserta dapat menerapkan apa yang mereka cerna ke dalam bentuk foto, video, atau audio
  4. Share, bagikan hasil belajar yang sudah diterapkan ke grup belajar

Berbagai perusahaan telah bergabung dengan Naolearn, kini giliran Anda!

8,399 Comments